Dititipkan sejak kita lahir


.

Dalam setiap urusan kita, kita selalu bisa memanggil hati nurani kita untuk berpendapat. Dengarkan bisikan lembut penuh kebenaran. Biarkanlah titik paling cemerlang yang kita miliki bicara. Maka kita akan bisa memutuskan mana yang baik, dan mana yang keliru. Ya hati nurani kita, adalah sungguh salah satu anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan pada diri setiap insan, dan dititipkan sejak kita lahir.

Melapangkan Hati


.

Mau seberapa menyakitkan sebuah kejadian, jika kita memiliki hati selapang lautan, ditumpahkan racun sekontainer sekalipun, tetap akan larut, tidak terasa. tapi kalau hati kita sempit, satu tetes racun bisa saja membuat hidup kita "binasa". Melapangkan hati adalah pekerjaan panjang, perlu latihan, berkali-kali jatuh bangun, dan jelas membutuhkan ilmu dan pemahaman yang baik. tidak mengapa gagal, besok atau lusa tidak terasa hatinya sudah semakin lapang.

Hujan di luar


.

Hujan...
Di luar sana...
Juga di dalam hati

Membakar Hujan


.

Bila tiba masanya kelak.
Entah kapanpun itu?
Akan ku bakar hujan

Menyikapi Rintikannya


.

Tentang hujan dan bagaimana kita menyikapi rintikannya

Puisi Pendek Hujan


.

Hari yang cerah berhiaskan mendung, tapi kadang mendung bukan berarti hujan..

Bunda


.

Aku mencintaimu sejak waktu, ..sejak bumi, ..sejak sukma, ..sejak bayi
Aku mencintaimu sampai laut, ..sampai langit, ..sampai darah, ..sampai mati

Bunda....
Adalah puisi tak terkatakan.
...

dari saudari saya Fithri Setya Marwati